Belakangan ini, publik digegerkan dengan munculnya wabah penyakit difteri. Apa itu penyakit difteri? Apa saja tanda-tanda penyakit difteri ini? Difteri merupakan infeksi parah dibagian membran tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Kabar buruknya, penyakit ini sangat mudah menular dan menyebabkan komplikasi yang sangat parah. Kabar baiknya, penyakit difteri bisa dihindari dengan memberikan vaksinasi pada anak. Salah satu alasan mengapa muncul wabah difteri ini di masyarakat yaitu antipati terhadap vaksin imunisasi. Dewasa ini banyak orang tua yang enggan memberikan vaksinasi pada anaknya. Nah berikut ini kami akan membahas 9 tanda anak Anda mengalami penyakit difteri.
Panas Hingga 40o C
Salah satu tanda adanya penyakit difteri pada anak yaitu panas ekstrem mencapai 40o C. Gejala panas ini merupakan cara tubuh agar mampu membunuh bakteri-bakteri jahat. Sayangnya, bakteri Corynebacterium diphtheria ini menghasilkan racun dan menyebarkannya ke organ-organ lainnya. Alhasil, daya tahan tubuh kesulitan mengatasi berbagai racun dan bakteri yang tersebar kedalam beberapa organ. Umumnya, setelah bakteri Corynebacterium diphtheria berkembang biak, maka bakteri ini akan menyebarkan racun ke organ-organ lain seperti jantung dan sistem saraf. Panas mencapai 40o C ini biasanya diikuti dengan gejala-gejala lainnya yang menandakan bahwa anak mengalami penyakit difteri.
Pseudomembran Tebal di Tenggorokan
Salah satu tanda paling jelas mengenai adanya penyakit difteri yaitu adanya pseudomembran tebal di tenggorokan. Pseudomembran ini merupakan selaput berwarna putih agak keabu-abuan yang muncul disekitar area tenggorokan. Jika penyakit difteri sudah mencapai level komplikasi, maka pseudomembran ini bisa menyumbat tenggorokan sehingga penderita mengalami kesulitan bernafas. Hal inilah yang biasanya menjadi trigger terjadinya kematian pada penderita difteri. Pseudomembran ini merupakan material hasil dari berkembang biaknya bakteri Corynebacterium diphtheria. Namun perlu Anda catat, pseudomembran ini muncul secara bertahap. Pertama kali muncul dibagian mukosa hidung, lalu menjalar ke faring (belakang mulut), dan terakhir mencapai bagian dalam tenggorokan. Jadi jika Anda menemukan adanya pseudomembran dibagian faring, maka segera bawa anak Anda ke rumah sakit dan segera berikan vaksinasi.
Pembengkakan Kelenjar Leher
Tanda anak Anda mengalami penyakit difteri lainnya yaitu adanya pembengkakan kelenjar leher. Bakteri Corynebacterium diphtheria mentrasfer racun kedalam sistem saraf dan juga aliran darah sehingga penderita mengalami berbagai masalah kesehatan, salah satunya yaitu pembengkakan kelenjar pada leher. Kelenjar yang membengkak ini terlihat sangat kentara, mirip ketika seseorang mengalami penyakit gondok.
Sakit Tenggorokan
Pada umumnya, penderita mengalami sakit tenggorokan yang sangat menyiksa ketika mengidap penyakit difteri. Rasa sakit muncul karena imbas dari berkembangbiaknya bakteri Corynebacterium diphtheria di area tenggorokan. Anak biasanya sering mengeluhkan kondisi tenggorokannya sehingga kesulitan tidur pada malam hari.
Batuk Kencang
Anak yang mengalami penyakit difteri juga sering mengalami batuk dengan intensitas tinggi dan juga bersuara kencang. Hal ini terjadi karena adanya masalah dalam rongga tenggorokannya.
Mengeluarkan Air Liur
Anak yang mengalami penyakit difteri juga biasanya mengeluarkan air liur, ditambah dengan aroma mulutnya yang berbau.
Kulit Pucat dan Muncul Keringat Dingin
Gejala lainnya ketika seorang anak mengidap penyakit difteri yaitu kulit pucat dan juga munculnya keringat dingin. Hal ini terjadi karena anak mengalami shock sehingga mengakiban muncul keringan dingin dan juga kulit yang semakin pucat.
Hidung Tersumbat
Tanda adanya penyakit difteri lainnya yaitu hidung tersumbat. Jika sudah mencapai level komplikasi, tak hanya hidung yang tersumbat, melainkan juga tenggorokan sehingga dapat menyebabkan kematian pada anak.
Sakit Kepala
Tanda lainnya jika seorang anak mengidap penyakit difteri yaitu sakit kepala. Sakit kepala yang disertai panas dapat membuat anak menjadi gelisah dan sering menangis.
Nah itulah beberapa tanda anak Anda mengalami penyakit difteri. Jika Anda menemukan beberapa tanda diatas pada anak Anda, maka jangan ragu untuk melakukan check up dengan dokter. Jika dokter menemui adanya pseudomembran, maka dokter akan langsung mengambil tindakan medis yang lebih serius. Selain itu jangan pernah anti terhadap vaksin imunisasi, karena dengan vaksin imunisasi, anak Anda akan terhindar dari bakteri Corynebacterium diphtheria.