-->

MEDIA PARTNER

Friday, April 5, 2019

Perbedaan Narsis dan Psikopat yang Mesti Kamu Ketahui

Perbedaan Narsis dan Psikopat yang Mesti Kamu Ketahui

Di dunia yang semakin gadgetable seperti sekarang, rasa-rasanya agak susah membedakan mana yang narsis dan mana yang psikopat. Kini, hampir semua orang mengabadikan dirinya lewat smartphone, baik itu berbentuk foto, video, teks, dan lainnya. Jika kamu menggunakan platform media sosial seperti Instagram atau Facebook, maka kamu bisa menemukan banyaknya foto selfie dan juga welfie. Tahukah kamu bahwa tak semua orang yang selfie atau welfie itu narsis? Beberapa orang terlihat narsis, namun sebenarnya bukan, karena bisa jadi gejalanya lebih parah yaitu gejala psikopat. Nah kali ini kami akan membahas dengan detail perbedaan narsis dan psikopat, jadi terus simak artikel ini hingga akhir ya.

Perbedaan Narsis dan Psikopat


“Apa perbedaan narsis dan psikopat?” Sebuah pertanyaan yang sangat mendalam dan menunjukan adanya perbedaan yang sangat kentara. Kebanyakan orang tak mengetahui apa perbedaan narsis dan psikopat. Bahkan jika ditilik lebih jauh, kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu narsis dan apa itu psikopat. Padahal dengan memahami keduanya, orang-orang bisa lebih aware mengenai gejala-gejala semacam ini di masyarakat. Agar lebih jelas mengenai narsis dan psikopat, berikut kami sertakan ulasannya.

Narsis

Narsis merupakan prinsip seseorang dalam menilai dirinya sendiri secara berlebihan dan menilai orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri. Orang-orang narsis berpikir bahwa mereka itu spesial, istimewa, punya ciri, dan juga mampu mengisi kekurangan. Dengan kata lain, mereka memberi banyak kebebasan untuk diri mereka sendiri, sementara orang lain sama sekali tidak. Dalam pikiran orang-orang narsis, mereka selalu benar dan aturan-aturan yang ada tidak mempengaruhi mereka sama sekali. Mereka tak mampu menerima kesalahan diri sendiri dan juga tanggung jawab terhadap orang lain. Ketika sesuatu berjalan sukses, orang narsis percaya bahwa itu memang berkat usahanya. Namun jika berjalan gagal, maka orang narsis akan menyalahkan orang lain.

Agar kamu semakin paham apa itu narsis, berikut ini kami berikan uraian singkat yang menunjukan ciri-ciri narsis:
  • Aku mencintai diri sendiri dan aku tahu kamu ‘pun mengetahui hal itu.  Aku tidak bisa membayangkan orang-orang yang tidak sama dengan aku.
  • Aku tak perlu meminta maaf. Bagaimanapun kamu mesti mengerti, menerima, dan mentolerir aku, apapun yang aku lakukan dan katakan.
  • Aku memiliki beberapa orang yang mirip denganku, jadi aku harus menemukan salah satunya. 
  • Aku merupakan yang terbaik.
  • Tanpa aku, orang-orang akan mengalami kesulitan.
  • Aturan dan kewajiban hanya untuk orang-orang kebanyakan, dan aku tidak seperti mereka, aku lebih tinggi derajatnya.
  • Aku harap kamu mengapresiasi apa adanya diriku dan apa yang telah aku lakukan untukmu karena aku sangat luar biasa dan tak punya kesalahan sedikitpun.


Psikopat

Setelah membahas narsis, mari kita beralih ke psikopat sehingga kamu bisa mengetahui perbedaan narsis dan psikopat. Untuk mendefinisikan psikopat ini lumayan sulit, jadi kami menggunakan pendekatan dari sisi kriminologis, ahli kejiwaan, dan pandangan Robert Hare yang merupakan pakar dalam bidang psikopat. Dari ketiganya dapat disimpulkan bahwa psikopat berarti orang-orang yang hidup dengan mengambil keuntungan dari orang lain secara fisik, mental, emosional, psikologis, atau keuangan tanpa ada penyesalan sama sekali.  Kebanyakan psikolog jarang menggunakan istilah psikopat, melainkan predator karena sifatnya memang ‘menghisap darah’ orang lain. Sayangnya, para predator ini selalu ada dalam lingkup masyarakat, sehingga sosoknya benar-benar sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa perspektif orang-orang psikopat:
  • Aku tidak peduli dengan hak asasi manusia.
  • Hukum dan aturan harus dilanggar.
  • Mayoritas orang merupakan penipu, maka dari itu aku harus menyiksa mereka.
  • Aku lebih licik dibanding orang lain.
  • Aku diperbolehkan berbohong sepuasnya karena orang-orang ‘pun pernah berbohong.
  • Bukan tanggung jawab saya jika seseorang menderita.
  • Aku tidak tahu mengapa aku melakukan hal ini, aku hanya merasa aku menyukai hal ini.


Nah itulah perbedaan narsis dan psikopat yang mesti kamu ketahui. Jadi dari beberapa poin diatas, kamu bisa menilai lebih baik lagi mengenai gejala narsis dan psikopat yang ada di lingkunganmu.