-->

MEDIA PARTNER

Wednesday, April 10, 2019

Inilah Perbedaan Sofa, Futon dan Loveseat

Inilah Perbedaan Sofa, Futon dan Loveseat

Jika Anda sedang mencari informasi mendetail mengenai perbedaan sofa, futon dan loveseat, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan berbagai definisi, karakteristik, harga, perbedaan dari ketiga jenis furniture ini. 

Karena bentuknya yang sepintas terlihat sama, banyak orang yang tidak bisa membedakan sofa, futon dan loveseat. Ketiga jenis furniture tersebut memang menjadi ‘centerpiece’ didalam sebuah rumah, oleh karena itu banyak pemilik rumah tidak ingin main-main saat akan membeli sofa, futon ataupun loveseat. Ketiganya begitu cantik terutama jika match dengan keseluruhan desain dari sebuah rumah, namun apa saja sich perbedaannya? Berikut panduan singkat tentang perbedaan sofa, futon dan loveseat.

Saat shopping via online ataupun offline, pasti Anda akan menyangka antara sofa, futon dan loveseat adalah dari jenis yang sama. Masing-masing memiliki fitur utama yang sama, memiliki dua lengan, biasanya berisikan banyak bantalan. Namun jangan terkecoh karena faktanya baik itu sofa, futon ataupun loveseat adalah dari tipe furniture yang berbeda. Banyak pemilik rumah menempatkan ketiganya didalam rumah karena terlihat sangat cantik jika dikombinasikan dengan desain yang tepat. Dalam artikel ini Anda akan menemukan fitur-fitur yang mendetail dari ketiganya. 

Perbedaan Sofa, Futon dan Loveseat - Apa itu Sofa?


Sofa merupakan salah satu furniture paling populer yang sering ditempatkan di ruang tamu ataupun ruang keluarga. Sofa ditempatkan di ruangan tersebut karena memberikan kenyamanan hingga tingkat maksimal. Jadi apapun aktivitasnya seperti membaca, ngemil ataupun sekedar selonjoran, sofa merupakan pilihan yang tepat.

Kata ‘sofa’ diambil dari bahasa Arab yaitu ‘suffah’ yang berarti sebuah kayu atau bangku yang terbuat dari batu. Kebanyakan orang menggunakan sofa saat mereka sedang ingin melamun atau digunakan oleh berbagai toko agar pelanggannya bisa duduk lebih lama. Jadi sofa lebih tertuju pada sebuah tempat ideal untuk duduk daripada berbaring. Biasanya sofa ditempatkan disebuah ruangan yang terdapat banyak orang berlalu lalang, biasanya juga berwarna putih ataupun warna sejuk lainnya. Karena sifatnya yang ‘spesial’, biasanya tidak sembarang orang bisa duduk di sebuah sofa. Desain terbaru dari sofa lebih banyak terinspirasi oleh style di era klasik, dan berikut beberapa karakterstik dari sofa:
  • Sofa berukuran ramping sangat cocok ditempatkan di ruangan mini seperti kamar tidur, sementara model seksional akan sangat cocok dengan ruangan lebih besar di rumah.
  • Sofa yang berkualitas tinggi biasanya sangat berat, oleh karena itu biasanya sangat sulit untuk dipindahkan dari sebuah ruangan. Hal ini juga menjadi indikator kualitas dari rangka kayu yang dimiliki sebuah sofa.
  • Tergantung dari modelnya, sofa bisa ditempatkan di dalam maupun luar ruangan.
  • Sofa yang berkualitas biasanya sangat tahan lama dan tetap bisa dinikmati oleh anggota keluarga bertahun-tahun lamanya.


Perbedaan Sofa, Futon dan Loveseat - Apa itu Futon?


Apa itu futon? Pertanyaan tersebut terdengar sangat simpel, namun pastinya sangat membingungkan karena bentuknya yang sepintas mirip kombinasi dari sofa dan tempat tidur. Namun jawabannya ternyata sangat simpel, futon merupakan bahasa Jepang yang berarti tempat tidur, jadi secara teknis futon berarti tempat tidur. Bagian-bagian dari futon yaitu kakebuton (selimut dari kapas), shikibuton (matras), makura (bantalan). Shikibuton merupakan kata awal dimana orang Amerika menyebutnya dengan futon. Biasanya, futon yang berisikan kapas hanya memiliki ketebalan 3 inci saja, sehingga sangat nyaman dijadikan tempat tidur, walaupun biasanya futon ini terlalu erat dan solid bagi yang terbiasa tidur miring. 

Futon juga biasanya memiliki dua fungsi yaitu selain bisa dijadikan tempat duduk, juga dapat digunakan sebagai tempat tidur tamu. Berbeda dengan matras standar, futon terbuat dari lapisan material yang telah dikempa atau ditekan, bahan yang sering dipakai adalah kapas organik, wool ataupun lateks. Biasanya lapisan dari bahan-bahan tersebut dipukul-pukul sehingga bisa tahan lama. Futon yang berada di pasaran biasanya terbuat dari serat alami dan juga lateks, oleh karena itu membutuhkan lebih banyak perawatan, dan juga harus digulung paling tidak sekali dalam seminggu. Beberapa perusahaan menawarkan futon dengan per pegas, biasanya produk futon seperti ini tidak tahan lama. Jika Anda tertarik dengan futon ini, alangkah lebih baiknya membeli yang versi tradisional, selain karena daya tahan dan juga bahannya yang organik.

Futon bukanlah alternatif lebih murah daripada sofa ataupun loveseat, namun faktanya banyak orang yang menyangka futon berharga murah meriah. Perlu diketahui untuk membuat futon, dibutuhkan hingga 100 jam untuk membentuk berbagai bahan-bahan alami seperti kapas, serat alami dan lain-lain. Futon biasanya sangat mahal, namun futon dapat lebih tahan lama dalam memberikan kenyamanan bagi Anda di rumah. 

Perbedaan Sofa, Futon dan Loveseat - Apa itu Loveseat?


Sama seperti namanya yaitu ‘loveseat’, jenis furniture ini merepresentasikan sebuah miniature sofa yang dikhususkan untuk dua orang yang sedang jatuh cinta. Betul sekali, loveseat merepresentasikan sebuah tempat duduk bagi yang sedang fallin’ in love. Loveseat memang didesain sebagai tempat duduk bagi dua orang, dan biasanya memiliki dua buah bantal mini. Loveseat pernah menjadi furniture wajib di era Victoria namun mulai hilang dari peredaran, hingga tahun 60an mulai populer kembali. Pada era klasik, loveseat ini awalnya tidak ditujukan untuk tempat duduk dua orang melainkan didesain untuk wanita yang memiliki ukuran besar, sehingga loveseat ini bisa mengakomodasinya.

Perbedaan mendasar antara loveseat dengan sofa ataupun futon adalah ukurannya, sofa dan futon selalu lebih besar daripada loveseat. Ditambah lagi, sofa dengan futon memiliki banyak fitur tambahan seperti bisa dipanjangkan menjadi tempat tidur, sementara bagi loveseat, fitur tersebut sangat jarang dan hampir tidak mungkin karena ukurannya yang mini. Biasanya banyak pemilik rumah menempatkan sofa dengan loveseat dalam satu ruangan, sehingga menghasilkan desain yang menawan dan artistik.

Meskipun ukuran dari loveseat bisa sangat beragam, namun biasanya memang jenis furniture ini memang didesain untuk dua orang. Berbeda dengan sofa atau futon, yang memiliki ukuran standar pun minimal bisa dimasuki tiga orang. Loveseat bisa dibilang lebih menyerupai kursi yang agak kebesaran daripada menyerupai sebuah sofa. 

Biasanya juga sofa dijual sepaket dengan loveseat, sehingga cocok untuk ditempatkan di ruang keluarga atau ruang tamu. Biasanya juga banyak orang yang menempatkan loveseat karena alasan artistik, dimana sofa biasanya terlihat biasa-biasa saja. Oleh karena itu biasanya pemilik rumah mengkombinasikan dua tipe furniture ini, karena alasan estetis. Sofa bisa memiliki nuansa warna yang sama dengan loveseat, namun banyak juga yang memilih untuk mendesainnya agak lebih kontras. 

Bagaimanapun, mau itu sofa, futon ataupun loveseat adalah jenis furniture paling populer dimana desainnya berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Anda bisa memilih salah satunya atau mengkombinasikannya sesuai dengan selera dan juga desain rumah secara keseluruhan.